Puja Mandala, Simbol Kebhineka Tunggal Ika Indonesia

0 komentar
Sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam suku dan ras, Indonesia sendiri sendiri adalah sebuah negara kepulauan. Terkait dari kebhineka tunggalan ika itu menjadikan indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya. Terkait akan kedua faktor mendasar tersebut pulau Bali lah yang menjadi ikonik sebagai Pulau kaya akan budaya yang ada di Indonesia. 

Bali dengan berbagai banyak gelar yang ia sandang seperti pulau seribu pura, surganya dunia, surganya pariwisata, surganya peselancar adalah sebuah pulau yang damai, masyarakatnya berpikiran terbuka, menerima dan menyaring apa yang baik dan apa yang buruk, saling peduli dan tenggang rasa satu sama lainnya. Meski memiliki beragam kepercayaan, masilah terdapat toleransi antar umat beragama di dalamnya.

Salah satu tempat yang dapat diambil pelajaran berharga yaitu dengan berdirinya 5 tempat ibadah yang dibangun dalam 1 komplek yang diberi nama Puja Mandala. Berlokasi di Nusa Dua Bali. Puja Mandala terdiri dari 5 Rumah ibadah mulai dari Masjid, Pura, Gereja Katholik dan protestan, hingga Vihara berdiri berdampingan tanpa ada sedikitpun pertikaian, bahkan hal tersebut semakin meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

" Berdiri di atas tanah seluas 2 hektar, salah satunya terdapat Masjid Ibnu Batutah ini dibangun pada tahun 1994 lalu dan diresmikan 3 tahun setelahnya. Masjid dan 4 tempat ibadat lain di dalam komplek puja mandala ini berdiri atas bantuan PT. BTDC (Bali Tourism Development Centre) yang memberikan bantuan tanah untuk membangun 5 tempat ibadat tersebut. "

Menurut Bapak ...selaku Ta'mir Masjid Ibnu Batutah, Beliau mengungkapkan jika ke 5 tempat ibadah ini di dirikan atas inisiatif untuk menunjang kebutuhan beragama di bali. Untuk umat Islam sendiri, beliau berkata bahwa pada saat itu umat islam yang ada di Nusa Dua Bali ini semakin banyak. Akhirnya Pemerintah Kota memberikan Alokasi dana untuk mendirikan 5 tempat ibadah umat beragama di Nusa Dua Bali. 

" Suasana keharmonisan benar-benar tergambar pada saat itu dan warga disini merasakan bahwa inilah contoh Indonesia sesungguhnya. 'Simbul Bhinneka Tunggal Ika dan ini sering teruji dengan berbarengannya beberapa tempat ibadah dalam melaksanakan perayaan hari besar umat. " Tutur beliau.

Meski berdampingan dengan tempat Ibadat umat lain, selama ini tidak pernah ada konflik yang disebabkan ketidakharmonisan antar sesama. Bahkan, jika ada kegiatan keagamaan dalam waktu yang bersamaan, umat disini saling berinteraksi satu sama lain untuk mempererat kerukunan. Sebut saja, jika umat Islam shalat pada saat hari Jumat dan kebetulan umat katholik juga mengadakan acara, jadi sesama umat sering interaksi bahkan saling tolong menolong. Selain keunikan lokasinya yang berdampingan dengan 4 tempat ibadat lain, keindahan alam di sekitar Masjid Ibnu Batutah menjadi daya tarik tersendiri bagi jama`ah yang berkunjung. Dari atas masjid, jama`ah dapat melihat pemandangan laut bagian selatan pulau dewata.

Dengan toleransi antar umat beragama, berserta kekentalan budaya yang dijaga seutuhnya dari generasi kegenerasi. Sebuah Masjid berlantai dua bertajuk Ibnu Batutah, bersanding anggun dengan Gereja Katholik Bunda Maria Segala Bangsa, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, Wihara Budhina Guna dan Pura Jagat Nata. Terkait aspek historis, kelimanya berdiri atas keterlibatan banyak pihak dan bersandangkan pada pemerintah kota.

Tidak hanya sebagai pusat agama di Nusa Dua, Tempat ini pula bisa di jadikan tempat wisata religi. Panorama dari ke-5 agama yang ada di indonesia. Tempat dimana kita bisa mendengar suara Azan setelah suara dari kelenteng dari Greja Katholik Bunda Maria berkumandang di cakrawala timur indonesia ini. Indah dan penuh makna akan rasa persatuan dari yang menciri khaskan 'Kebhineka Tunggal Ika'. 


Sumber : Pertama   Kedua   Ketiga

Berikut dokumentasi dari Puja Mandala, Nusadua Bali: